UGK Gelar Sosialisasi Pengelolaan Sampah Bersama DPRD dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gunungkidul
Gunungkidul, 8 Desember 2025 — Universitas Gunung Kidul (UGK) bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gunungkidul dalam menggelar sosialisasi bertema pengelolaan sampah dan pembangunan lingkungan berkelanjutan. Acara ini berlangsung di ruang aula kampus 2 Universitas Gunung Kidul. Dan menghadirkan berbagai pemangku kepentingan yang berperan langsung dalam isu lingkungan daerah.
Acara turut dihadiri oleh Anggota DPRD Gunungkidul Komisi C, Bapak Rian Eko Wibowo, serta Eko Suharso, S.T., M.T., Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran yang hadir mewakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gunungkidul. Dari internal kampus, turut hadir Rektor UGK, Dr. Sugiyanto, S.Sos., M.M., serta Wakil Rektor III, Dr. Catarina Wahyu Dyah Purbaningrum, S.E., M.Pd.
Dalam sambutan pembuka, Rektor UGK, Dr. Sugiyanto, menegaskan pentingnya pengelolaan sampah sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan hijau sekaligus membuka peluang ekonomi baru. “Pengelolaan sampah bukan sekadar menjaga lingkungan tetap bersih, tetapi juga dapat menghadirkan nilai tambah ekonomi jika dilakukan secara tepat. Mahasiswa perlu mengambil peran di dalamnya,” ujarnya.
Sementara itu, Bapak Rian Eko Wibowo mengajak mahasiswa untuk memahami regulasi terkait pengelolaan sampah, termasuk Perda Gunungkidul Nomor 14 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Agar lebih peka terhadap proses, tantangan, dan mekanisme penanganan sampah di daerah.

Dari perspektif teknis, Bapak Eko Suharso memaparkan program dari Dinas Lingkungan Hidup yaitu Hompipah (Hobi Memilah Sampah) sebagai salah satu strategi pemerintah dalam mendorong masyarakat terbiasa memilah sampah sejak dari rumah. Program ini dinilai mampu memperbaiki alur pengelolaan sampah dan memudahkan proses daur ulang di tingkat hilir.
Melalui kegiatan ini, UGK menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran kampus sebagai pusat edukasi lingkungan yang berdampak langsung pada masyarakat. Kolaborasi dengan pemerintah daerah dan komunitas diharapkan mampu mendorong lahirnya gerakan pengelolaan sampah yang lebih sadar, terstruktur, dan berkelanjutan.